Translate

Kamis, 11 Juli 2013

Rumah di sisi jalan

by: Sam Walter Foss

Kita bearada di dunia ini guna membantu satu sama lain di sepanjang perjalanan kehidupan. Apakah pintu hati kita seperti rumah sederhana di pinggir jalan yang siap menyambut dengan tangan terbuka setiap musafir yang lelah dan letih?

Ada jiwa petapa yang hidup terpencil

Dalam kedamaian kepuasan diri mereka;

Ada jiwa, seperti bintang, yang jauh mengucil,

Dalam cakrawala tanpa teman alam semesta;

Ada jiwa pelopor yang membuka jalan

Yang tak pernah dilewati jalan raya;

Tetapi biarkan aku tinggal di sisi jalan

Dan menjadi teman bagi manusia



Biarkan aku bermukim di rumah di tepi jalan,

Di mana umat manusia berlalu lalang -

Orang yang baik dan orang yang jahat perbuatan,

Sebaik dan seburuk aku seorang.

Aku tidak akan duduk di kursi sang pencibir,

Atau melemparkan larangan yang nyinyir;

Biarkan aku tinggal di rumah di sisi jalan

Dan bagi setiap orang menjadi teman.



Aku melihat dari rumahku di sisi jalan,

Di sisi jalan raya kehidupan,

Orang yang berkutat dengan semangat pengharapan,

Orang yang letih lesu dengan perjuangan.

Tetapi aku tidak berpaling dari senyum dan air mata mereka-

Yang merupakan bagian tiada akhir suatu rencana; 

Biarkan aku hidup di rumahku di tepi jalan

Dan bagi setiap orang menjadi teman



Biarkan aku bermukim di rumahku di tepi jalan

Di mana umat manusia berlalu lalang-

Mereka lemah, mereka baik, mereka jalang,

Mereka memiliki kekuatan,

Arif, bodoh - begitupun aku

Lalu mengapa aku harus mencibir di bangku itu

Atau melemparkan larangan sinis mengharu biru? -

Biarkan aku tinggal di rumahku di sisi jalan

Dan bagi setiap orang menjadi teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar