Translate

Kamis, 29 September 2011

Acara MMK Bulan Oktober 2011

02 Oktober 2011
Caroling
By: Pengurus Inti
06.00-117.00 WITA
(Berkunjung ke Gua Maria disemua
paroki yang ada di Kota Makassar)




Selama Bulan Oktober akan diadakan 
Doa Rosario 
setiap hari Senin-Kamis. pukul 18.00Wita 
Terbuka untuk umum,

Senin, 26 September 2011

Beberapa Peraturan yang Hampir kita Lupakan di MMK


PERATURAN DASAR ANGGOTA

MUDA-MUDI KATEDRAL


1.   Anggota Muda-Mudi Katedral, harus sudah di baptis dan beragama Katolik.
2.   Anggota yang dalam pembelajaran atau belum di baptis boleh masuk sebagai anggota simpatisan MMK, tetapi dia bukan anggota yang SAH dan tidak boleh masuk dalam struktur Kepengurusan dan Kepanitiaan.
3.   Anggota Muda-Mudi Katedral adalah anggota yang sudah duduk di kelas 1 ( Satu) SMA ke atas

PERATURAN ANGGOTA MMK SELAMA ACARA BERLANGSUNG

1.   Wajib mengikuti pertemuan MMK dari awal sampai akhir. (Kecuali ada urusan yang sangat penting yang harus di selesaikan)
2.   Berpakaian Sopan dan Rapi pada waktu mengikuti pertemuan. (Tidak menggunakan Sendal Jepit, Celana Puntung dan Pendek)
3.   Menghormati acara yang sedang berlangsung. (Tidak membuat keributan yang tidak perlu/ bermain HP)
4.   Bersedia mengikuti acara yang sudah menjadi Program Kerja MMK jika tidak berhalangan.
5.   Dilarang berbicara kotor dan menjaga Sopan Santun di dalam lingkungan gereja.

 


 

PERATURAN PENGGUNAAN SEKRETARIAT


1.   Anggota MMK yang menggunakan komputer, harus  


      dengan sewajarnya.


2.   Jika ingin Menginstal, mengambil data atau program 


      MMK, harus dengan sepengetahuan dan seizin  


          Pengurus Inti.


3.   Penggantian, penghapusan data atau arsip harus


      sepengetahuan dan seizin Pengurus Inti.


4.   Menjaga kebersihan ruangan Sekretariat.


5.     Menjaga barang-barang yang ada di ruangan sekretariat.

6.  Dilarang merusak barang-barang sekretariat. (point4,5 merupakan tanggung jawab semua Anggota).

7.   Dilarang keras membongkar lemari Arsip MMK tanpa sepengetahuan dan seizin Pengurus Inti.


8.   Menjaga kebersihan didepan ruangan sekretariat MMK.

9.   Menyimpan barang-barang Pribadi di dalam ruangan MMK harus dalam keadaan rapi.

10. Kehilangan/Kerusakan barang-barang pribadi di dalam  ruangan sekretariat tidak menjadi tanggung jawab Pengurus Inti.


11.Inventaris Muda-Mudi Katedral merupakan tanggungjawab penuh Sektretaris dan Koordinator Sekretariat didukung oleh seluruh Anggota MMK.


PERATURAN TAMBAHAN


1.   Sikap dan Prilaku Anggota terhadap peraturan di atas akan dipantau oleh Tim Pembina dan dievaluasi setiap 3 bulan. Apabila tidak sesuai dengan aturan di atas, maka akan di beri teguran.


2.   Jam pulang anggota MMK dari lingkungan gereja paling lambat pukul 21.30. Kecuali ada kegiatan dan seizin Pastor.


3.   Tidak menyalahgunakan Kartu Anggota dan Status Keanggotaan MMK.


4.   Anggota MMk diharapkan dapat memberikan contoh tingkah laku yang baik selama mengikuti Perayaan Ekaristi.

Selasa, 20 September 2011

Tulisan2 Yang Menghiasi Ruangan MMK




 Ini adalah seruang MMK yang mendukung seruan dari keuskupan untuk membantu saudara2 kami yang lapar.....
 ini tertempel di pintu masuk ke dalam ruang MMK,
tulisan ini menunjukan bahwa MMK adalah tempat yang seru buat seru-seruan
 ini adalah MMK Lovers Logo.... Plesetan dari MC Donalds...wkwkwkw

I'm Lovin it............
 Muda Mudi Katedral
Connecting People........
MMK adalah tempat untuk menjaling komunikasi dengan semua orang
 depan area Ruangan MMK Maka anda akan menikmati Wifi gratis....... bisa online sampe puas....
na inilah ada;ah markas MMK.....

Beberapa penghargaan yang di terima MMK





Sebenarnya Masih banyak si... tapi cukup ini aja dl ya...

Senin, 12 September 2011

ARTI PERSAHABATAN


Pagi-pagi dapat bbm dari teman lama, jadi ingat sama kenangan masa lalu yang menyenangkan…masa lalu penuh Persahabatan.
Kalo ingat masa lalu, itu sangat lucu,senang,  soalnya dulu, merupakan suatu masa yang tak bisa kami beli kembali, itu adalah masa yang banyak memberi pelajaran tentang arti Persahabatan.
Ada masa senang, ada pula masa sulit. Sering perkelahian mewarnai persahabatan kami. Bahkan sampai meneteskan air mata dan melukai hati. Namun semuanya itu hilang seiring waktu berjalan. Perkelahian mengajarkan kami bagaimana kami bisa belajar memaafkan. Seperti puisi dari sang maestro Khalil Gibran di bawa ini
” SAHABAT”
Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa. Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih. Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan Api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian
Ketika ia menyampaikan pendapat, kalbu tak kuasa menghadang dengan bisikan kata “tidak”, dan tak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya” Bilamana dia terdiam tanpa kata hati senantiasa mencari rahasianya
Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala fikiran, hasrat, dan keinginan terangkum bersama, menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada terkirakan. Ketika tiba saat perpisahan janganlah ada duka, sebab yang paling kau kasihi dalam dirinya,mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan.
Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai. Lenyapkan maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan. Karena cinta berpamrih yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta, tetapi sebuah jaring yang ditebarkan ke udara hanya menangkap kekosongan semata
Persembahkan yang terindah bagi persahabatan. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu. Karena persahabatan kan kehilangan makna jika mencarinya sekadar bersama guna membunuh waktu Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu
Sahabat kan mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu.
Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan Berbagi duka dan kesenangan
Karena dalam rintik lembut embun, hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah kehidupan.”
setelah membaca puisi Kahlil Gibran tentang sahabat sangat menyentuh …. Karena di dalam persahabatan selalu ada saling pengetian, saling memahami, saling mengisi kekurangan, pertengkaran, saling memaafkan, 

karena semua masa-masa yang dilalui bersama sahabat, akan kita kenang di masa yang akan datang. seperti lagu di bawa ini


"Jika Tua nanti kita tla hidup masing-masing ingatla hari ini"
semoga persahabatan itu selalu Tumbuh di dalam diri kita semua….

By: Red_dexter

Acara MMK Minggu Depan....

25 September  2011


Games Kitab Suci
 Shenny Febriana
12.00 WITA
Sunday Sport
@ Lapangan SLTP Frater Makassar.
16.00 WITA


18 September  2011
Go To MALINO
Pembubaran Panitia 14 Agustus
berangkat Jumat pukul 17.00 WITA (Gel.1)
berangkat Sabtu pukul 16.00 WITA (Grl. 2)
With Senior-Senior MMK & Pastor


14 September  2011
Futsal Day
(bukan Acara Resmi MMK)
Bagi yang Berminat berkumpul
di Gereja Pukul 17.30 WITA

10 September  2011
Pendalaman Kitab Suci
P. Stephanus Chandra, Pr
12.00 WITA
Sunday Sport
@ Lapangan SLTP Frater Makassar.
16.00 WITA



04 September  2011
Games Love
Andry S. Baktiar
12.00 WITA
Sunday Sport
@ Lapangan SLTP Frater Makassar.
16.00 WITA

Rabu, 07 September 2011

NDONESIAN YOUTH DAY 2012: Sanggau, Kalimantan Barat, 22-28 Oktober 2012


Latar Belakang
Jumlah Orang Muda Katolik (OMK) yang meliputi 60 persen populasi warga Katolik Indonesia menuntut perhatian serius dari Gereja dan Pemerintah dai waktu ke waktu. Mereka meliputi para lajang usia 13 – 35 tahun yang diharapkan berperan makin besar bagi masa depan Gereja dan bangsa Indonesia.

Satu bentuk perhatian Gereja terhadap OMK adalah penyelenggaraan acara berupa perjumpaan bagi OMK itu sendiri. Dalam perumpaan tersebut, OMK dikondisikan untuk dapat melakukan sharing iman dan meneguhkan. Melalui sharing iman itu, OMK diharapkan dapat memperoleh inspirasi dan keberanian untuk menjalani ajaran Kristus dalam hidup mereka sehari-hari.

Di tingkat dunia, perjumpaan OMK dilaksanakan dalam bentuk World Youth Day, sedangkan di tingkat regional, dilaksanakan Asian Youth Day. Sejumlah keuskupan di Indonesia pun memandang penting perjumpaan OMK itu dan mengadakan acara Diocese Youth Day. Petemuan OMK se-Indonesia memiliki arti penting. OMK merupakan kekuatan pendorong (driving force) pada masa sekarang maupun masa datang bagi Gereja dan masyarakat yang memerlukan wawasan nasional. Pertemuan tersebut merupakan peluang untuk membuka perspektif OMK agar menjadi lebih luas daripada lingkup paroki dan keuskupan. Pertemuan itu pun diharapkan mempertebal solidaritas, jejaring, dan kesatuan iman katolik bagi OMK seluruh Indonesia.

Dengan mempertimbangkan ciri-ciri dan kebutuhan OMK Indonesia yang khas dan kompleks di zaman kini serta mutlak membutuhkan pendampingan iman, maka para Uskup Indonesia yang tergabung dalam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) saat sidangnya pada Oktober 2010, telah menyetujui diadakan acara bersama bagi Orang Muda Katolik Indonesia pada tingkat nasional, yang disebut Indonesian Youth Day (IYD), pada 22 – 28 Oktober 2012. Tema Indonesia Youth Day (IYD) 2012: “Berakar dan dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman” (Kol 2:7). Sub Tema: “OMK Semakin Meng-Indonesia”.

Tujuan
Pertemuan OMK seindonesia melalui kegiatan IYD merupakan kesempatan untuk berbagi dalam keberagaman; satu sarana bagi Gereja Katolik untuk membawa Kristus kepada OMK dan membawa OMK pada Kristus dengan cara yang khas dan menggairahkan warga Gereja secara umum serta OMK itu sendiri; IYD menjadi kesempatan bagi OMK untuk saling mengenal dan mencintai budaya dan adat  istiadat Nusantara; menjadi ruang belajar bagi OMK untuk bersama-sama mengalami universalitas dan kemajemukan di dalam Gereja Katolik dan bangsa Indonesia, serta pembaharuan iman; IYD merupakan peluang untuk mencapai mutual understanding-pemahaman satu sama lain, tentang situasi, kondisi, posisi, peran yang jika disinergikan dapat menjadi kekuatan bersama OMK dan Gereja Katolik Indonesia.

Konsep Kegiatan IYD 2012
IYD 2012 akan diselenggarakan di Sanggau, Kalimantan Barat, dengan melibatkan Keuskupan Agung Pontianak dan Keuskupan Sintang, serta unsur-unsur Pemerintah Daerah dan Pemerintah Nasional. Nilai-nilai yang hendak ditanamkan melalui seluruh kegiatan IYD 2012 adalah: nilai persaudaraan, kebangsaan, solidaritas, ekologi (kelestarian keutuhan ciptaan), magis (tahan uji dan bersemangat maju), dan iman.

Tanpa meninggalkan ciri khas OMK yang aktif dan dinamis, acara-acara dalam IYD 2012 mengandung unsur festival atau perayaan, perayaan iman yang penuh kegembiraan dan harapan. Sehingga diharapkan muncul suatu mutual understanding sebagai sesama bangsa Indonesia yang beragam dalam satu kesatuan hidup berbangsa dan bernegara. Pada akhirnya, seluruh acara dalam IYD 2012 ini dipersembahkan dalam suatu kegiatan liturgis yang sungguh-sungguh mempresentasikan hidup orang beriman.

Metode dan Suasana IYD 2012
Metode yang dialami selama proses IYD adalah: SEE, peserta tinggal bersama penduduk setempat dan mengikuti kegiatan di tingkat paroki, di keuskupan Sanggau, Pontianak, dan Sintang. JUGDE, peserta dibimbing masuk dalam refleksi dan katekese ajaran Gereja dalam sesi-sesi di Keuskupan Sanggau. ACT, pada akhir acara IYD 2012 dan setelah IYD 2012 di keuskupan masing-masing, para peserta dibimbing untuk merancang tindakan nyata untuk menggemakan inspirasi yang mereka peroleh selama kegiatan IYD di keuskupan masing-masing.

Menindaklanjuti Sidang para Uskup Indonesia dalam Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pada Oktober 2010, pengurus Komisi Kepemudaan KWI mengumpulkan teman-teman OMK dari berbagai wilayah di Jabodetabek untuk perekrutan panitia, pada tanggal 12 Juni 2011 di Ruang Sidang KWI, jalan Cut Mutia, Jakarta. Pemilihan anggota-anggota panitia IYD pun berlangsung dari pukul 10:00 hingga 15:00. Ketua Umum Romo Santo dan Wakil Ketua Umum Romo Yance (Komkep Sanggau), Ketua I Priska dari OMK Jakarta dan Ketua II dari OMK Sanggau. Kepanitiaan tersebut bisa berubah sampai penetapan susunan kepanitiaan pada akhir Juli 2011 nanti, karena bagaimana pun juga IYD ini diinisiasi oleh Sidang Para Uskup di KWI, jadi mesti mendapat pengesahan juga dari Bapa Uskup. Berkah Dalem. [komkep KWI/yohanes dhani purwono]

A. Apa yang melatarbelakangi Indonesian Youth Day (IYD)?

1. Adanya kebutuhan dari Orang Muda Katolik (OMK) untuk berkumpul dan sharing iman baik di lingkup keuskupan/regio/nasional/dunia.

2. Munculnya kebutuhan OMK dengan perspektif lebih luas daripada sekedar paroki/keuskupan karena diyakini bahwa OMK merupakan driving force sekarang dan masa datang bagi Gereja Indonesia, termasuk Gereja lokal.

3. Adanya kebutuhan untuk mempertebal solidaritas, jejaring & iman OMK di seluruh Indonesia.

4. Adanya kebutuhan OMK yang berani tampil/eksis secara positif, tidak hanya menghayati spritualitas garam namun juga terang.

5. Menindaklanjuti rekomendasi SAGKI: menemukan wajah Yesus dalam konteks OMK Indonesia, dan arahnya adalah katekese yang kreatif.

B. Apa itu Indonesian Youth Day (IYD)?

1. Pertemuan Orang Muda Katolik se-Indonesia yang berkumpul untuk berbagi dalam keberagaman.
2. Salah satu sarana bagi Gereja Katolik untuk menyatakan pesan Kristus kepada orang-orang muda.
3. Ruang bagi OMK untuk menemukan panggilan di tengah dunia sebagai OMK.

C. Apa Tema Indonesia Youth Day (IYD) 2012?

“Berakar dan dibangun dalam Yesus Kristus, Berteguh dalam Iman” (Kol 2:7)

D. Kapan akan diselenggarakan IYD?


22 – 28 Oktober 2012

E. Dimana akan diselenggarakan IYD?

Sanggau, Kalimantan Barat dan kegiatan di 3 keuskupan lainnya yaitu Sintang, Ketapang, dan Pontianak.

F. Siapa saja yang berhak untuk mengikuti IYD?

* OMK usia 16-35 tahun (belum menikah) se-Indonesia.
* Jumlah peserta yang diharapkan per keuskupan: 100.
* Persentase 50:50 (perempuan:laki).
* Para pendamping OMK se-Indonesia.
* 10% dari total peserta; minimal 1 pastor/pendamping untuk setiap keuskupan. 
Sumber : http://keuskupan.blogspot.com

Survei ungkapkan dahaga iman orang muda

Survei ungkapkan dahaga iman orang muda thumbnail
Orang muda Katolik di Korea sedang berdoa dalam sebuah retret (Foto milik Konferensi Waligereja Korea)
Sebuah survei terhadap orang muda Katolik di Korea, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kehausan yang luar biasa akan pembinaan iman dan pengembangan kepribadian, akan turut memberi arah bagi perencanaan pelayanan kaum muda, kata penyelenggara.
Kaum muda sesungguhnya ingin bahwa Gereja lokal membuka studi Alkitab, layanan konseling, dan program pengembangan kepribadian bagi mereka, kata Pastor Paul Lee Kun-bok, administrator komisi kepemudaan dari Keuskupan Suwon.
Komisinya melakukan survei tersebut terhadap 1.872 orang muda usia 18-38 tahun di keuskupan tersebut dari Mei hingga Juli 2010.
“Hasil survei akan diberikan kepada para imam di keuskupan tersebut pada 12 Oktober,” kata Pastor Lee.
“Atas pertanyaan tentang dalam hal apa mereka merasa iman mereka lemah, hampir 31 persen responden menyebut ’studi Kitab Suci dan pembinaan iman,’ sementara 28 persen menyebut ‘doa,’ dan 24 persen menyebut “membaca Kitab Suci.’”
Menurut Pastor Lee, hasil survei menunjukkan bahwa orang muda Katolik ingin lebih menghayati “kehidupan dasar iman mereka.” Survei ini mengusulkan agar Gereja hendaknya lebih memikat orang muda dengan pendidikan iman, kata Pastor Lee.
Sebuah temuan lain, 82 persen responden menegaskan kembali pentingnya pendidikan iman masa kanak-kanak.
Selain itu, hampir 52 persen responden berpendapat bahwa “anak-anak mereka harus Katolik,” sementara 12 persen mengatakan bahwa mereka akan membiarkan anak-anak mereka untuk menentukan sendiri agama mereka.
Pastor Lee mencatat bahwa hasil survei ini akan memberikan landasan untuk meninjau kembali program pelayanan kaum muda yang ada sekarang ini di keuskupan dan untuk membuat berbagai rencana baru.
Hasil-hasil survei ini juga mungkin berimplikasi bagi Gereja Korea umumnya, katanya.
Oleh Stephen Hong, ucanews.com, Seoul, Korea Selatan

Sumber : http://www.cathnewsindonesia.com

Malaikat Pelindung

Suatu ketika ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka ia bertanya kepada Tuhan, “Ya Tuhan, engkau akan mengirimkan aku ke bumi. Tapi aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana?”
Tuhanpun menjawab, “Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seseorang yang khusus untukmu, dia akan merawat dan mengasihimu.” Si kecil bertanya lagi, “Tapi disini disurga ini aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu sudah cukup untuk membuatku bahagia.” Tuhanpun menjawab, “Taka apa, Malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.” Namun Si kecil bertanya lagi, “Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?
Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu itu akan membisikkanmu kata-kata yang indah, dia akan selalu sabar berada disampingmu. Dan dengan kasihnya dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia. Si kecil bertanya lagi, “Lalu bagaimana jika aku ingin berbicara padamu Ya Tuhan?”
Tuhanpun kembali menjawab, “Malaikatmu itu akan membimbingmu, dia akan menengadahkan tangannya bersamamu dan mengajarkanmu untuk berdo’a.” Lagi-lagi Si kecil menyelidik, “Namun aku mendengar disana banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?”
Tuhanpun menjawab, “Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepentingannya sendiri untuk keselamatanmu.” Namun Sikecil kini malah menjadi sedih, “Tuhan tentu aku akan menjadi sedih jika tak melihat-Mu lagi.”
Tuhan menjawab lagi, “Malaikatmu akan selalu mengajarkan keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu bagaimana agar selalu patuh dan taat kepada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu aku akan selalu ada disisimu.”
Hening. Kedamaianpun kembali menerpa surga. Suara-suara panggilan dari bumi mulai sayup-sayup terdengar. “Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong sebutkan nama dari malaikat pelingdungku itu…”
Tuhan kembali menjawab, “Nama malaikatmu itu tak begitu penting… Hanya saja kamu akan sering menyebutnya dengan panggilan: Ibu…"


sumber:  http://omksantaclara.blogspot.com/

Biodata Alm. Yohanes Paulus II

Karol Józef Wojtyła, yang dikenal sebagai Yohanes Paulus II sejak terpilih menjadi Paus pada Oktober 1978, lahir di Wadowice, Polandia, suatu kota kecil berjarak 50 km dari Krakow, pada 18 Mei 1920. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang lahir pada keluarga Karol Wojtyla dan Emilia Kaczorowska. Ibunya meninggal pada 1929. Kakak sulungnya Edmund, seorang dokter, meninggal pada 1932 dan ayahnya, seorang anggota angkatan darat non perwira, meninggal pada 1941. Seorang kakak perempuan bernama Olga meninggal sebelum Karol lahir.
Karol Wojtyla at 12Karol dibaptis pada 20 Juni, 1920, di gereja paroki Wadowice oleh Pater Franciszek Zak, dan menerima komuni suci pertama pada usia 9 tahun dan sakramen penguatan pada usia 18 tahun. Setelah tamat dari sekolah menengah atas Marcin Wadowita di Wadowice ia mendaftar di Universitas Jaggiellonian di Krakow pada 1938 dan di suatu sekolah drama.
Pasukan pendudukan Nazi menutup universitas tersebut pada 1939 dan Karol muda harus bekerja di suatu pertambangan (1940-1944) dan kemudian di pabrik kimia Solvay untuk mendapatkan nafkah hidup dan untuk menghindarkan diri dideportasi ke Jerman.
Pada 1942, sadar akan panggilannya untuk menjadi imam, ia memulai kursus-kursus di seminari bawah tanah Krakow, yang diselenggarakan oleh Kardinal Adam Stefan Sapieha, uskup agung Krakow. Pada waktu yang sama, Karol Wojtyla menjadi salah satu perintis “Rhapsodic Theatre” yang juga bergerak di bawah tanah.
Setelah Perang Dunia Kedua, setelah seminari tinggi Krakow sudah dibuka kembali, Karol melanjutkan studinya di situ dan di fakultas teologi Universitas Jagiellonian. Ia ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Agung Sapieha di Krakow pada 1 November 1946.
Tidak lama setelah itu, Kardinal Sapieha mengirim dia ke Roma di mana beliau belajar di bawah bimbingan Garrigou-Lagrange, seorang Dominikan Perancis. Ia menyelesaikan doktoratnya di bidang teologi pada 1948 dengan tesis tentang iman dalam karya-karya St. Yohanes dari Salib (Doctrina de fide apud Sanctum Ioannem a Cruce). Pada waktu itu, dalam masa liburan, ia menjalankan pelayanan pastoral di antara para imigran Polandia di Perancis, Belgia dan Belanda.
Pada 1948 Karol kembali ke Polandia dan menjadi pastor rekan beberapa paroki di Krakow dan juga kapelan bagi para mahasiswa universitas. Masa ini berlangsung sampai 1951 ketika ia menempuh lagi studinya di bidang filsafat dan teologi. Pada 1953 ia mempertahankan tesis tentang “evaluasi kemungkinan mendasarkan etika Katolik pada sistem etika Max Scheler” di Universitas Katolik Lublin. Di kemudian hari, ia menjadi profesor teologi moral dan etika sosial di seminari tinggi Krakow dan di fakultas teologi Lublin.
Pada 4 Juli 1958 ia diangkat menjadi Uskup tituler Ombi dan Uskup Bantu Krakow oleh Paus Pius XII, dan ditahbiskan pada 28 September 1958, di Katedral Wawel, Krakow, oleh Uskup Agung Eugeniusz Baziak.
Pada 3 Januari 1964 ia diangkat menjadi Uskup Agung Krakow oleh Paus Paulus VI, yang menjadikannya Kardinal pada 26 Juni 1967, dengan gereja tituler S. Cesareo in Palatio dalam tingkatan para diakon, dan kemudian diangkat pro illa vice dalam tingkatan para imam.
Selain mengambil bagian dalam Konsili Vatikan II (1962-1965), di mana beliau memberikan kontribusi penting pada rancangan Konstitusi Gaudium et Spes, Kardinal Wojtyla berpartisipasi dalam semua pertemuan Sinode para Uskup.
October 16th 1978-Habemus Papam (We Have a Pope)
Para Kardinal memilihnya menjadi Paus dalam konklaf 16 Oktober 1978 dan mengambil nama Yohanes Paulus II. Pada 22 Oktober, Hari Tuhan, dengan mulia beliau mengawali pelayanannya sebagai pengganti Petrus ke 263. Masa kepausannya, salah satu yang terpanjang dalam sejarah Gereja, berlangsung hampir 27 tahun.
Didorong oleh keprihatinan pastoralnya bagi semua Gereja dan oleh rasa keterbukaan dan amal-kasih terhadap seluruh umat manusia, Yohanes Paulus II menjalankan pelayanan sebagai pengganti Petrus dengan semangat misioner yang tak kenal lelah, penuh dedikasi dan dengan segenap tenaganya. Beliau mengadakan 104 kunjungan pastoral di luar Itali dan 146 di dalam Itali. Sebagai Uskup Roma ia mengunjungi 317 dari 333 paroki kota.
The Pope's Pilgrimage to Poland
Dibandingkan dengan para pendahulunya beliau mengadakan lebih banyak pertemuan dengan Umat Allah dan para pemimpin bangsa-bangsa. Lebih dari 17.600.000 peziarah mengambil bagian dalam audiensi-audiensi umum yang diadakan pada hari Rabu (lebih dari 1160), tidak terhitung audiensi-audiensi khusus dan perayaan-perayaan keagamaan lainnya (lebih dari 8 juta peziarah selama Yubileum Agung Tahun 2000 saja), serta jutaan umat yang ditemuinya dalam kunjungan-kunjungan pastoral di Itali dan di seluruh dunia. Kita juga harus mengingat begitu banyak tokoh pemerintahan yang dijumpainya dalam 38 kunjungan resmi, 738 audiensi dan pertemuan yang diadakan dengan para Kepala Negara, serta 246 audiensi dan pertemuan dengan para Perdana Menteri.
The World Youth Day in Rome
Cintanya kepada orang-orang muda menghantar dia untuk membentuk Hari Kaum Muda Sedunia. 19 Hari Kaum Muda Sedunia yang dirayakan selama masa kepausannya mengumpulkan jutaan kaum muda dari seluruh dunia. Pada waktu yang sama perhatiannya kepada keluarga diungkapkan dalam Pertemuan-Pertemuan Keluarga-Keluarga Sedunia, yang dimulainya pada 1994.
Yohanes Paulus II sukses mendorong dialog dengan orang-orang Yahudi dan wakil-wakil dari agama-agama lain, yang beberapa kali diundangnya untuk pertemuan-pertemuan doa bagi perdamaian, khususnya di Assisi.
Di bawah bimbingannya Gereja menyiapkan diri untuk milenium ketiga dan merayakan Yubileum Agung tahun 2000 sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang termuat dalam Surat Apostolik Tertio Millennio Adveniente. Gereja menghadapi era baru, sambil menerima petunjuk-petunjuknya dalam Surat Apostolik Tertio Millennio Ineunte, di mana beliau mengindikasikan kepada umat jalan menuju masa depan mereka.
Dengan Tahun Penebusan, Tahun Maria dan Tahun Ekaristi, beliau mempromosikan pembaruan rohani Gereja.
Ia memberikan dorongan luar biasa untuk kanonisasi-kanonisasi dan beatifikasi-beatifikasi, yang berfokus pada teladan-teladan kesucian yang tak terbilang jumlahnya sebagai insentif bagi orang-orang zaman kita ini. Ia merayakan 147 beatifikasi, pada saat mana ia memaklumkan 1.338 Beato/a serta 51 kanonisasi untuk 482 Santo/Santa. Ia menjadikaan Theresa dari Kanak-Kanak Yesus sebagai Doktor Gereja.
Beliau memperluas Kolese para Kardinal, dengan menciptakan 231 Kardinal (tambah satu in pectore/dalam hati) dalam 9 konsistori. Beliau juga mengundang enam pertemuan paripurna Dewan Kardinal.
Beliau mengorganisir 15 pertemuan berupa Sinode para Uskup, yakni enam Pertemuan Umum Biasa (1980, 1983, 1987, 1990, 1994 dan 2001), satu Pertemuan Umum Luar Biasa (1985) dan delapan Pertemuan Khusus (1980,1991, 1994, 1995, 1997, 1998 (2) dan 1999).
Pope John Paul II (1920-2005)
Diantara dokumen-dokumennya yang paling penting adalah 14 Ensiklik, 15 Ajakan Apostolik, 11 Konstitusi, 45 Surat Apostolik.
Beliau mempromulgasikan Katekismus Gereja Katolik dalam cahaya Tradisi sebagaimana secara otoritatif ditafsirkan oleh Konsili Vatikan Kedua. Beliau juga membarui Kitab-Kitab Hukum Gereja Timur dan Barat, membentuk Lembaga-Lembaga baru dan mengorgansir kembali Kuria Roma.
Sebagai seorang Doktor beliau juga mempublikasikan lima buku karangannya sendiri: "Crossing the Threshold of Hope" – “Melewati Ambang Harapan” (Oktober 1994), "Gift and Mystery, on the fiftieth anniversary of my ordination as priest" – “Anugerah dan Misteri, pada hari ulang tahun kelima puluh tahbisan imamat saya” (Nopember 1996), "Roman Triptych" poetic meditations – meditasi-meditasi puitis “Triptik Romawi” (Maret 2003), "Arise, Let us Be Going" – “Bangkitlah, Marilah Kita Melangkah” (Mei 2004) dan "Memory and Identity" – “Kenangan dan Identitas” (Pebruari 2005).
The funeral of Pope John Paul II was held on April 8, 2005, six days after his death on April 2, 2005
Dalam cahaya Kristus yang bangkit dari orang-orang mati, pada 2 April tahun Tuhan 2005, pada pukul 21.37, mendekati akhir hari Sabtu dan Hari Tuhan sudah dimulai, pada Oktaf Paskah dan Hari Minggu Kerahiman Ilahi, Imam terkasih Gereja, Yohanes Paulus II, meninggalkan dunia ini menuju Bapa.
Sejak malam itu sampai hari pemakaman almarhum Sri Paus pada 8 April lebih dari tiga juta peziarah datang ke Roma untuk memberikan penghormatan kepada jasad Sri Paus. Banyak dari antara mereka mengantre sampai 24 jam untuk memasuki Basilik Santo Petrus.
Pada 28 April Bapa Suci Benediktus XVI mengumumkan bahwa masa tunggu lima tahun sebelum suatu proses beatifikasi dan kanonikasi dimulai dilonggarkan bagi Yohanes Paulus II. Proses beatifikasi secara resmi dibuka oleh Kardinal Camillo Ruini, vikaris jendral untuk keuskupan Roma, pada 28 Juni 2005.

http://www.fjp2.com

Kaum Muda Protagonis Perubahan In Memoriam Paus Yohanes Paulus II

Terima kasih... terima kasih... kalian sudah datang. Aku telah mencari kalian. Terima kasih.”

Demikian kata-kata terakhir Paus Yohanes Paulus II sebelum menghembuskan napasnya yang terakhir. Kata-kata ini, dalam tafsiran mereka yang mendengar, ditujukan kepada kaum muda yang datang berkumpul di Lapangan Santo Petrus, saat Paus mengalami sakratul maut.




Kaum muda

Paus Yohanes Paulus II memang dikenal dengan cinta dan perhatiannya yang amat besar kepada orang muda. Kerasulan kaum muda adalah salah satu legasi, warisan kepemimpinannya. Baginya, kaum muda adalah harapan, masa depan Gereja. Yohanes Paulus II meminta, bahkan menuntut, orang muda agar menjadi saksi-saksi pengharapan, nabi-nabi kehidupan, cinta dan sukacita, menjadi garam dan terang, pelaku-pelaku perubahan, bukan sekadar penerima. Ia menginginkan wajah Gereja yang dinamis, Gereja yang selalu muda.

Salah satu bentuk perhatiannya yang menonjol adalah dilembagakannya Hari Orang Muda se-Dunia (World Youth Days/WYD) pada 20 Desember 1985. Sejak saat itu, WYD selalu digelar setiap dua atau tiga tahun sekali dan terus berlangsung hingga kini. WYD 2011 akan dilaksanakan di Madrid, Spanyol. Dan, pada WYD 2011, Paus Yohanes Paulus II dijadikan sebagai pelindung.

Perhatian Paus Yohannes Paulus II pada hakikatnya merupakan amanat, gambaran, citra Gereja sebagaimana rupa Yesus sebagai “pahlawan” sejati, murni, dan rendah hati, nabi kebenaran dan cinta kasih, sahabat dan teman orang muda. Gereja senantiasa menyapa orang muda. Selain dalam bentuk peristiwa kolosal seperti WYD, berbagai pertemuan, pelatihan baik pada level regional, nasional, dan lokal di tingkat keuskupan seringkali digelar. Tak terhitung sapaan pastoral, surat-surat apostolik. Dalam forum-forum besar Gereja, seperti Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI), orang muda dilibatkan. Tentu masih banyak perhatian lebih konkret lainnya.

Namun demikian, perhatian Gereja ini bagi sebagian orang muda seolah bertepuk sebelah tangan. Masih saja ada kaum muda yang bertanya, mengeluh, menuntut, menghakimi seolah-olah Gereja tidak melakukan apa-apa. Ada pula di antara orang muda kita yang sibuk dengan ribut, rebut, dan minta fasilitas.

Kontras

Sikap-sikap semacam ini sebetulnya sangat kontras dengan jatidiri, identitas, dan karakter Sang Guru, kepala dan teladan gerakan kita, yakni Yesus sendiri. Bila setia dan tekun menyelami kehidupan Yesus, maka akan tampak sekali karakter-karakter, ciri, identitas yang menonjol: inisiatif, peka, kreatif, fokus dengan misi-Nya. Kehidupan Yesus menunjukkan diri sebagai pelaku, pemimpin, penggerak perubahan yang radikal

Gereja sebagai cerminan wajah Kristus menampilkan karakter serupa sebagai protagonist dalam sejarah kemanusiaan, dengan segala kelebihan dan kekurangan, dan tentu tak lepas dari segala kontroversinya. Gereja Katolik oleh sebagian orang dituduh konservatif, namun justru paling sering melakukan terobosan-terobosan.

Singkatnya, kehidupan Yesus dan Gereja mencerminkan kehidupan yang aktif, tidak pasif. Pelaku, pemimpin bukan epigon, membeo, selalu sadar akan panggilan dan misi kehidupan yang diterima dari Sang Pencipta. Bahkan, dalam situasi terjepit, kondisi yang menantang, sarana terbatas, Yesus dan Gereja-Nya senantiasa hadir dan tampil membawa kabar sukacita. Itulah hakikat, citra diri, dan identitas murid Kristus yang mestinya menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.

Teladan inspirasi

Dalam kehidupan bernegara dan menggereja, teladan baik dan inspiratif ditunjukkan oleh tokoh, baik awam maupun gembala kita, dalam panggilan sebagai 100 persen Indonesia, 100 persen Katolik. Bapak Politik Katolik Indonesia I.J. Kasimo dan kawan-kawannya, aktif terlibat dalam perkumpulan Trikoro Dharmo, Budi Utomo, lalu mendirikan Partai Katolik pada usia muda belia. Pendiri-pendiri PMKRI, di tengah kesibukan kuliah dan berjuang di medan laga mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang baru diproklamasikan, masih sempat memikirkan sebuah wadah mahasiswa yang menampilkan kerohanian Katolik sebagai pedoman. Mereka terinspirasi oleh ajaran Gereja: melibatkan diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bergerak dengan penuh semangat, mengambil inisiatif, meski situasi dan kondisi problematis menghadang.

Masih banyak contoh lain, baik yang dikenal maupun yang tidak. Misalnya, Frans Seda, Harry Tjan Silalahi, Cosmas Batubara, Yusuf Wanandi, Sofyan Wanandi, Chris Siner Key Timu, Ben Mboi, yang pada masa muda mereka sangat aktif, bahkan hingga di usia menjelang senja.

Karakter Kristus

Karakter-karakter seperti ini mestinya menjadi spirit, nilai, yang harus dihidupi oleh orang muda Katolik. Kalau selama ini orang muda masih bertanya, mengeluh, menuntut, menghakimi Gereja, sekarang dan ke depan harus bertanya: “Apa yang dapat saya lakukan sebagai bagian dari Gereja? Apa yang dapat saya lakukan untuk Gereja?” Bukan bertanya: “Apa yang telah Gereja berikan untuk saya?” Apalagi, sampai menghabiskan energi untuk ribut-rebut dan minta fasilitas.

Tantangan Gereja masa kini sangat besar. Boleh dikatakan Gereja sedang menderita. Paus Yohanes Paulus II dalam Tertio Millenio Adveniente (1994) menyebut ada gejala keterlepasan manusia dari yang Ilahi atau religious indifference, sehingga seakan-akan manusia hidup tanpa Allah. Gejala yang dilihat Paus tampak dalam lemahnya rasa kepekaan terhadap daya transenden dalam hidup manusia, ketidakpastian dan ketidakjelasan paham dan kesadaran etis, juga lemahnya rasa penghargaan terhadap nilai kehidupan dan keluarga.

Paus Yohanes Paulus II juga berulangkali menyatakan kecemasannya akan wajah dunia yang semakin meninggalkan Tuhan. Dikatakannya, masyarakat tanpa Tuhan menjadi nyata saat hidup hanya ditentukan oleh pertimbangan politik dan ekonomi, dengan mengabaikan aspek spiritual dan kekayaan kerohanian. Ringkasnya, kehidupan dunia sepertinya berbalik, melawan apa yang senantiasa diwartakan, diajarkan, dan dilakukan Gereja.

Gereja masa kini dihadapkan pada arus tantangan zaman yang berat, seperti berkembangnya paham nihilisme, relativisme, kebebasan tanpa batas, terkuburnya moralitas dalam kehidupan politik, pengabaian terhadap harkat-martabat kemanusiaan, pelanggaran HAM, kemiskinan, ketidakadilan, KKN, masih berkembangnya intoleransi dalam kehidupan beragama, dan aneka tantangan kebangsaan dan kemanusiaan lainnya.

Menjadi saksi

Di tengah situasi yang menantang ini, sesuai dengan panggilan dan misi yang diemban, Gereja tidak mungkin berpangku tangan. Gereja bersama saudara saudari lain pasti mengambil bagian, berprakarsa memperbarui tata dunia agar berkembang semakin adil dan manusiawi. Tantangan-tantangan ini mestinya menjadi bahan permenungan, analisis orang muda, sehingga dapat merumuskan peran mereka ikut mentransformasi tata dunia, baik secara perorangan sesuai kapasitas, talenta, karisma masing-masing maupun secara kelompok.

Saat ini, ada kebutuhan mendesak bagi orang muda untuk menemukan kembali, memandang, mengenal Kristus. Saat Forum Pemuda Internasional di Roma, tahun 2004, Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa kita tidak diselamatkan oleh ideologi atau formula. Kita diselamatkan oleh Yesus.

Penulis: Elias Sumardi Dabur
http://www.hidupkatolik.com

Selasa, 06 September 2011

Selamat Kepada Pengurus Sinterklaas 2011

 Pemilihan Sinterklaas 2011 telah dilakukan di Toraja...


simak foto-foto acara pemilihan dibawa ini




Inilah Suasana sebelum pemilihan ketua Sinterklaas 2011


















terlihat para anggota MMK yang sedang memilih


inilah beberapa nama yang masuk dalam putaran I pemilihan
pemilihan kemudian dilanjutkan dengan mengambil 3 nama peraih suara terbanyak


dan inilah 3 peraih suara terbanyak di putaran pertama
saudara Andry , Wahyu & Erik






suasana semakin seru pada putaran kedua


dan akhirnya saudara Erik terpilih sebagai ketua sinterklaas 2011
dan saudara andry di tempat kedua sekaligus dinobatkan sebagai ketua pembuatan kandang natal 2011














selamat kepada pengurus yang telah terpilih.. selamat beerkerja

Mengenal Kelebihan dan Kelemahan diri


Kemarin pas lagi bersih-bersih rumah, nemuin lembar kertas, stelah diliat…. Itu adalah kertas yang berisi kebaikan dan keburukan ku yang saya dapat dari teman-teman saya di MMK dalam acara games di Toraja beberapa waktu lalu….

Permainan games introspeksi diri melalui mata teman…
Semua peserta duduk melingkar.. dibagikan amplop yang bertuliskan nama kami masing2…

Dalam amplop berisi selembar kertas yang kemudia di bagi menjadi 2.. satu lembar di tulis kebaikan yang ada pada diri kita masing2… dan satu lembarnya di tulis keburukan kita…. Setelah itu masukan dalam amplop.. dan amplom tadi di over ke teman disamping anda… setelah itu org di sebelah anda akan menerima amplom dari anda.. dan kemudian menulis kebaikan dan keburukan anda menurut pengelihatannya selama ini….


Aku membacanya…. Ternyata kebaikanku banyak juga ya….hehehe… 

anehnya lagi aku tak menyadari klo dalam diri saya memiliki beberapa kebikan yang di liat oleh teman-teman saya… Kertas ini saya lalu scan… end abadikan….. sebenarnya… lebaran keburukannya juga ada.. tapi aturan permainannya waktu itu.. setelah membaca semua masukan2 dari teman2.. maka lebaran keburukan kami bakar dan kebaikan kami simpan… dengan harapan agar keburukan yang selama ini ada dalam diri kita masing2 bisa hilang. Dan kebaikan yang sudah ada dapat terus kita pertahankan….

Jika kita menyadari bahwa setiap orang memilki kelebihan dan kelemahan, maka setiap orang akan selalu rendah hati dan menghargai hak azasi manusia. Bagaimanakah untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri???? Cara yang paling tepat adalah dengan melakukan introspeksi diri atau merenungkan diri untukmelihat kemampuan diri sendiri secara jujur.

Untuk melakukan introspeksi diri memang bukan hal yang mudah, maka perlu bantuan orang lain terutama orang-orang di sekitar kita untuk memberikan penilaian kepada diri kita secara jujur. Namun, dalam hal ini pun tidak mudah. Sebab kadangkala orang-orang di sekitar kita cenderung mengatakan tidak sejujurnya dan cenderung menyenangkan hati kita. Hal yang penting untuk melakukan introspeksi adalah :

Menghilangkan perasaan superior, yakni menganggap dirinya paling hebat, sehingga malu jika diketahui kelamahannya. 
Jangan pernah menganggap orang lain lemah, sebelum menemukan kelemahan diri sendiri. 

Menanamkan pemahaman kepada diri sendiri bahwa tujuan introspeksi adalah untuk memperbaiki diri agar lebih baik dalam bersikap maupun bertingkahlaku. 
Memperhatikan kritikan yang masuk. Walaupun kritikan itu pedih, namun pada hakikatnya kritikan itu bersifat membangun terutama membangun mentalitas kita. 

Menggunakan bantuan alat ukur dalam bentuk angket atau kuersioner yang khusus dibuat untuk menguji kelemahan diri. Ini biasanya dilakukan oleh lembaga psikologi. 


Dengan mengetahui kelebihan diri, maka kita dapat mengembangkannya sebagai bentuk kekuatan yang mendorong tercapainya kesejahteraan lahir dan batin bagi kehidupan sekarang dan di masa yang akan datang. Selain dengan mengetahui kelebihan diri, mengetahui kelamahan yang dimiliki juga bermanfaat dalam hal :

Membatasi sikap perilaku 
memudahkan dalam mencari jalan keluar terbaik 
Mengupayakan agar kelemahan bukan penghambat, tetapi justru pemacu semangat untuk meningkatkan kemampuan yang menjadi kelebihan kita. 
Mengakui kelebihan orang lain 

Untuk itu mari kita bersama-sama mengintrospeksi diri, sebelum, kita menilai kekurangan orang lain.Trima kasih buat teman2 yang udah memberikan masukan untuk saya….