Translate

Senin, 17 Juni 2013

Catur dalam aplikasi Hidup Kita

Hidup seperti sebuah catur.
Kita tidak dapat mengembalikan pionir yang sudah mati karena kesalahan kita. Kita hanya dapat berpikir apa yang harus saya lakukan dengan sisa pionir saya, dan tidak terkunci dengan pionir yang sudah hilang

Pion : kadang hidup harus step by step.

Benteng : kadang kita tidak dapat berjalan karena  sesuatu yang menghalangi, tp begitu   penghalang itu terbuka, kita dapat langsung sampai diujung.

Mentri : kadang kita setelah penghalang itu lepas kita menyamping, tapi kita tetap bisa mematikan.

Kuda : kadang kita melangkahi satu langkah atau seseorang untuk mendapatkan sesuatu, dan kita punya potensi untuk melangkahi orang lain.

Ratu : kita bisa berbuat apa saja dan kemana saja, tapi hati-hati, kebebasan itu membuat kita mati dan lupa daratan.

Raja: kita bebas kemana saja tapi kita membatasi diri dan berjaga-jaga.

Ide yang menantang itu seperti bidak catur  yang bergerak maju. Mereka mungkin akan dimakan lawan, tapi mungkin juga memulai permainan yang akan dimenangkan oleh mereka. ~Johann Wolfgang von Goethe
Kita semua pernah menjadi bagian setiap pionir, hanya pilihan kita lah ingin menjadi apa di atas papan catur.

Sobat saya yang baik hatinya, satu hal, kemenangan dalam catur bukan dengan menghabisi seluruh pionir lawan, tapi seberapa keras kita berpikir, kreatif dalam memanfaatkan dan mengoptimalkan dalam berbagai kondisi, tidak terpaut masa lalu dan menghadapi kenyataan, dan kita hanya akan kalah dalam 2 hal: ketika sang raja(pengendalian diri) ini terkunci di dalam semua pionir, atau ketika sang raja(pengendalian diri) ini mati.Satu hal terakhir, hanyalah Sang Raja alias diri kita sebagai satu-satunya yang tidak diangkat dari bidak catur saat mati.

Sumber: pertemuan mingguan MMK  16 Juni 2013oleh Mario Paulus Pele Colin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar