Translate

Kamis, 21 Februari 2013

Surat “Hati” seorang anak sekolah dari pedalaman Untuk Tuan Presiden, Gubernur, Bupati





Surat “Hati” seorang anak sekolah dari pedalaman
Untuk Tuan Presiden, Gubernur, Bupati
CQ Pemerhati Pendidikan
Di Tempat

Tuan-tuan yang terhormat,
Perkenalkan aku seorang anak sekolah dari pedalaman. Usiaku sudah remaja dan sebentar lagi aku pergi ke kota untuk melanjutkan sekolah. Tetapi terus terang saja, aku sedikit minder membayangkan bagaimana nanti kalau aku sekolah di kota. Bahasa Indonesiaku patah-patah, apalagi yang namanya bahasa asing. Keterampilanku di bidang komputer nol, karena “takdir” membuat daerah kami terpencil dan terlupakan. Setiap hari aku jalan kaki ke sekolah sekitar 7 Km. Jadinya setiap hari untuk urusan sekolah aku harus rela jalan kaki 14 Km. Maka dalam satu tahun 365 hari dikurang hari Minggu 54 hari dikurang hari libur 40 hari, sedikitnya aku harus jalan kaki PP 271x14= 3.794 Km dikali 3 tahun selama di sekolah menengah pertama, jadinya akulah pemegang rekor dunia yang pernah jalan kaki pulang pergi ke dan dari sekolah menengah dengan jarak tempuh 11.382 Km. Syukur-syukur aku tidak pernah ketinggalan kelas. Kalau tidak, maka selama di sekolah menengah aku menempuh jarak 15.176 Km. Sungguh jarak yang tidak dekat. Dengan kata lain selama di SMP aku berhasil mengelilingi pantai Sulawesi. Tetapi apa yang aku dapat???


Tuan-tuan jangan terkejut, aku sedikit minder untuk pergi ke kota dan bersaing dengan teman-teman dari daerah lain. Di SMP aku tidak pernah mengenal yang namanya komputer. Mohon tuan-tuan jangan tertawa, karena ini sebuah realita yang kami alami di pedalaman. Oh iya, listrik swadaya sudah masuk di sekolah kami selama satu tahun lebih, tetapi sampai sekarang yang namanya pegang komputer apalagi mempelajarinya sungguh-sungguh hanyalah mimpi indah kami. Terbayang di mataku sebuah masa depan yang kabur, terbayang di depanku bagaimana akhir dari perjalanan panjang ini yakni pulang ke kampung melanjutkan profesi kakek-nenek dan orang tuaku.


Karena itu, tuan-tuan yang terhormat; tuan presiden, tuan gubernur, tuan bupati, dan tuan-tuan yang peduli dengan pendidikan, sesungguhnya kami rindu untuk belajar dan mengenal komputer yang “katanya” menjadi sarana yang baik untuk sekolah, tetapi aku hanya mau bilang, “Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai”. Dan tuan-tuan tolong jangan bilang wOOWw githu,…!!!


Salam dan hormatku,
(Seorang anak desa)
Oleh Pastor Yans Sulo Paganna'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar