Hampir semua orang yang hidup di dunia ini tahu yang namanya permainan sepak bola atau mungkin sering melihatnya di media televisi maupun majalah-majalah. Dimana kita ketahui bahwa dalam bermain sepak bola dibutuhkan yang namanya kekompakan sebuah tim.
Di mana di dalam permaian tersebut dibutuhkan kecepatan dalam berlari, mengoper bola dan ketepatan dalam mencari sebuah celah agar dapat mencetak sebuah gol. Sebuah permainan yang membutuhkan kecepatan, ketepatan dan kerja sama. Apa jadinya jika dalam pertandingan seorang pemain bola hanya diam terpaku melihat bola yang ada di depan kakinya? Apa jadinya jika pemain tersebut hanya bermain dengan sendiri tanpa ada temannya yang membantunya dalam pertandingan tersebut? Singkatnya lawan mainnya akan dengan mudahnya merebut bola tersebut dan mencetak sebuah gol. Tidak ada dalam sebuah tim yang mampu bermain secara individual atau hanya berdiri melihat teman-temanya lari dari satu sudut ke sudut lain mengejar bola sendirian. Tanpa perlu diragukan lagi jika hal itu terjadi, sudah jelas bahwa kemenangan tak akan jatuh kepada timnya atau kata lainnya tim tersebut akan kalah.
Renungan kali ini, mau mengajak semua orang khususnya kaum muda untuk coba melihat kembali diri masing-masing apabila kita terlibat dalam suatu kelompok apakah kita juga sama dengan pemain sepak bola di atas yang hanya diam dan hanya bermain individu? Satu hal yang kita semua ketahui bahwa dimana pun kita berada apakah itu di dalam masyarakat ataupun di dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu, dasar yang paling dibutuhkan adalah kerja sama. Karena di balik kerja sama tersebut terdapat suatu kunci yang nantinya akan membuka yang namanya kesuksesan. Sebuah kesuksesan yang akan didapatkan berawal dari suatu keberanian orang-orang yang ada di dalamnya untuk membuat suatu perubahan buat orang-orang di sekitarnya. Suatu perubahan yang nantinya akan menjadi sesuatu yang baik dan berguna buat banyak orang.
Bicara tentang kerja sama dan sebuah perubahan, dibutuhkan sebuah pemikiran yang matang. Karena tanpa kita sadari bahwa sering kali dalam pengerjaannya semua yang diinginkan tidak akan terlaksana dengan baik dan mungkin tak akan ada yang terlaksana. Hal ini disebabkan karena rata-rata orang hanya banyak bicara atau hanya teorinya saja. Sedangkan ketika pengerjaannya semuanya hanya tahu berdiri dan melihat. Layaknya seorang mandor yang lagi mengawasi tukangnya bekerja. Kasus lainnya ketika diajak untuk bekerja, akan banyak keluar alasan diri orang tersebut seperti ‘sorry hari ini saya ada les’, ‘sorry hari ini saya ada acara keluarga’, ‘sorry hari ini saya harus pulang kampung’, ‘sorry hari ini saya sudah janji keluar dengan pacar saya’, dll. Kalau semua orang punya pemikiran atau selalu beralasan seperti ini, lama-kelamaan teman dalam satu timnya tak akan pernah mau mengajaknya lagi bekerja sama. Atau apa yang di inginkannya dalam kelompok itu tak akan pernah bisa tercapai.
Nah… saatnya buat kita untuk bangkit dan menggapai apa yang telah kita impikan bersama teman kerja kita, karena berpikir tanpa sebuah kerja itu sama saja dengan bekerja tanpa berpikir. Mari mulai merubah pola malas kita dan mulai berpikir untuk sesuatu kedepannya buat kelompok atau organisasi kita. Jangan hanya jadi orang yang tahu menyuruh tapi tak mau bekerja, karena itu sama saja dengan orang yang mau enaknya saja. So… mari mulai berpikir dan bekerja buat sesuatu yang lebih baik…..
By: red_dexter
sorry...hari ini saya mau ketemu anak istri...wakakakakakakaka
BalasHapus