Yakinlah dimana dosa bertambah banyak, disana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah (Rm 5:20). Saya menyarankan empat langkah berikut ini yang akan membantumu melawan godaan ini di masa yang akan datang.
Pertama, anda harus menjadi seorang manusia pendoa. Berdoa adalah intisari untuk mereka yang ingin bertekun didalam kemurnian (hal ini juga berlaku untuk wanita). Secara khusus, pergi Misa sesering mungkin, menerima Sakramen Pengakuan Dosa bilamana anda jatuh, dan mengembangkan devosi yang kuat pada rosario dan kepada St. Yoseph. Hal ini merupakan one-two-three punch untuk melawan godaan.
Kedua, lakukan apa yang bisa anda lakukan untuk membersihkan dirimu sendiri dari kesempatan untuk berbuat dosa. Jika anda memiliki majalah porno atau video, buang semua jauh-jauh sesegera mungkin. Karena internet telah menjadi sumber masalahnya, setidaknya anda harus menginstal filtering software di komputermu. Anda bahkan mungkin ingin mempertimbangkan apakah ada cara agar anda bisa mengambil istirahat dari menggunakan internet sama sekali, atau pergi sebentar dengan akses internet yang terbatas. (mungkin dengan gambar yang dimatikan pada browsermu atau browser dengan teks saja, seperti Lynx, yang tidak mengunakan gambar)
Strategi lain yang mungkin berguna adalah meletakkan benda suci dan gambar dimana saja anda memiliki gambar tersebut. Jika pada internet, letakkan salib atau gambar dari Bunda kita di atas komputer, dan miliki gambar suci untuk screen saver-mu atau komputer wallpaper. Anda juga bisa membuat tanda salib, atau memberkati diri anda sendiri dengan air suci ketika anda merasa digoda. Santa Teresa dari Avila berkata, “Saya tahu melalui pengalaman berkali-kali bahwa tidak ada yang dapat membuat iblis lari selain air suci.” [1]
Ketiga, temukan seseorang yang dengannya anda bisa berkata jujur tentang kebiasaanmu, dan bertanggung jawab kepadanya. Seorang Imam, anggota keluarga, mudika, atau teman baik bisa membantumu memenangkan peperangan ini. Seperti yang Injil katakan, “Berdua lebih baik dari pada seorang diri…kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya; tetapi malang orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya…bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” (Pkh 4:9-12).
Hal Ini juga membantu untuk memiliki pribadi ini didalam hidupmu sebagai contoh bagaimana cara memperlakukan wanita. Beato Paus Yohanes Paulus II berkata, “pria harus diajarkan untuk mencintai, dan mencintai dengan cara yang mulia; mereka harus dididik secara mendalam kebenaran ini, yaitu, dalam faktanya wanita adalah seorang pribadi dan bukanlah hanya sebuah objek.” [2]
Keempat, lihatlah motivasi anda untuk mengatasi kebiasaan ini. Apakah anda hanya mencoba untuk menaklukkan godaan karena kebiasaan ini memalukan atau karena anda takut anda akan tertangkap? Tinggikan motivasi anda sehingga anda bekerja untuk mengatasi masalah ini demi cinta. Lakukan ini demi cinta anda kepada Allah dan untuk membuat diri anda sendiri pantas untuk mempelai wanita anda nanti.
Ketika seseorang melihat gambar porno, pada level tertentu ia sedang mencari cinta. Ini adalah upaya menyesatkan untuk memberikan dirimu sendiri dan menerima yang lain. Wanita fantasi tampak seolah-olah ia sepenuhnya milikmu, meskipun satu juta pria lain juga merasakan hal yang sama terhadap dirinya. Ketika seorang pemuda merindukan cinta, maka ia harus berusaha untuk mendapatkan sikap tidak mementingkan diri yang akan memungkinkan dia mencintai seorang wanita. Menyingkirkan gambar porno tidak harus dilihat sebagai kerugian tetapi sebagai kesempatan untuk tumbuh didalam sikap tidak mementingkan diri sendiri.
Bayangkan bahwa anda menemukan seorang wanita impianmu dan akhirnya menikah. Saat anda membawanya ketempat bulan madu, dia mengalungkan tangannya disekitar lehermu, melihat matamu dan berbisik betapa gembira dirinya. Dia memberitahukan kepada anda bahwa dia telah menunggu seluruh hidupnya untuk hari ini, dan untuk menjadikannya lebih istimewa, dia telah mencari ribuan gambar porno laki-laki di internet. Anda mungkin akan menjatuhkan dia ke lantai. Anda lihat, tidak saja kita harus menunggu pasangan kita dengan tubuh kita; kita juga harus menunggu mereka dengan pikiran kita. Jadi demi cinta, buang ketempat sampah majalah, website, dan video porno tersebut. Jika anda dipanggil untuk Sakramen Perkawinan, bukankah pengantin anda pantas menunggu untuk melihat, daripada mengisi pikiran anda dengan gambar-gambar tubuh wanita lain?
Jika anda bertekun dalam pertempuran demi kemurnian, anda bisa dan akan kehilangan keinginan untuk melihat gambar porno. Anda tidak akan kehilangan hasrat seksual, tetapi ketika anda melihat perempuan terdegradasi, anda akan dipenuhi dengan rasa belas kasihan terhadap mereka, bukan nafsu. Apa yang banyak pria tidak sadari dari kebajikan kemurnian adalah tidak semestinya melenyapkan daya tarik anda. Hal itu tidak akan membuatmu melupakan bagaimana cantiknya seorang wanita. Hal itu akan membuka mata anda kedalam kepenuhan keindahan yang mereka miliki, sehingga anda tidak akan melihat mereka hanya sebagai bagian tubuh belaka. Dalam kata-kata C.S. Lewis, “Nafsu adalah lemah, buruk, merengek berbisik tentang sesuatu ketika dibandingkan dengan kekayaan dan tenaga dari keinginan yang akan timbul ketika nafsu telah dibunuh.” [3] Ketika anda membuang gambar porno ketempat sampah dan memutuskan untuk benar-benar mencintai wanita, anda akan melihat bahwa kepuasan lewat gambar porno bukanlah apa-apa tetapi sebuah ilusi yang menjanjikan anda semuanya dan itu tidak memberimu apapun.
Catatan kaki:
[1]. St. Teresa of Avila, The Life of St. Teresa of Avila (New York: Cosimo, Inc., 2006), 240.
[2]. Karol Wojtyla, The Way to Christ (New York: Harper & Row Publishers, Inc., 1984), 38.
[3]. C. S. Lewis, The Great Divorce (New York: MacMillan Publishing Company, 1946).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar