Sehubungan dengan
menyambut Hari Raya Natal, Muda Mudi Katedral punya Acara Sendiri dalam
menyambut Hari Natal.
Setiap tahunnya
sebelum hari raya Natal tiba, MMK akan mengadakan kegiatan SINTERKLAAS .
kegiatan ini adalah kegiatan yang paling tua di MMK. Dan rutin dilakukan setiap
tahun. Lewat Kegiatan SINTERKLAAS ini,
anggota MMk banyak mendapat pengalaman cara berkerjasama,tanggungjawab, loyal
dan berorganisasi.
Kegiatan
SINTERKLAAS ini adalah kegiatan yang
paling tua di kota Makassar, MMK mengklaim bahwa MMK adalah yang pertama
mengadakan kegiatan ini. Selain tertua MMK juga mengklaim sebagai yang terbaik (segi
kostum dan servis) dan terprofesional (cara kerja).
Sekarang memang
banyak kelompok lain yang mengadakan kegiatan ini. Tetapi kegiatan ini sangat
beda dengan apa yang silakukan oleh MMK. Kegiatan yang diadakan adalah
SINTERKLAAS bukan SANTA CLAUS. SINTERKLAS dan SANTA CLAUS itu sangat beda.
Santa Claus dikenali sebagai Sinterklaas.
Sinterklaas adalah seorang bisop yang memakai penutup kepala dan mempunyai
sebuah buku yang mencatatkan perbuatan baik dan dosa. Dia mempunyai tongkat
gembala dan menunggang seekor kuda putih di atas bumbung-bumbung rumah.
Sinterklaas mempunyai seorang hamba bernama Black Peter. Di Belanda, anak-anak
menyanyikan lagu-lagu di sekitar cerobong kepada Sinterklaas. Black Peter
mendengar di atas cerobong itu untuk menentukan sama ada anak-anak itu
menyanyikan lagu-lagu yang betul dan menyediakan pemberian-pemberian yang
sesuai kepada kuda Sinterklaas, yaitu Karot dan Jerami. Hadiah-hadiah kemudian
diberikan kepada anak-anak itu melalui cerobong tersebut.
Ketika kaum kolonialis Belanda tiba di benua Amerika, mereka
juga membawa serta uskup Sinterklaas mereka, digambarkan mengenakan kasaya
merah, dan mengendarai seekor kuda putih. Figur Sinterklaas Amerika belakangan
berangsur-angsur menjadi sebuah Sinterklaas bijaksana. Awalnya, penulis Amerika
yaitu Washington Owen dalam drama komedinya (Sejarah New York) melukiskan
Sinterklaas sebagai seorang kakek Belanda yang gemuk dan bundar. Tahun 1823,
penyair Clement Moore dalam sajak dan lagunya “Kesan St.Nicholas” mendramakan
figur Saint Nicholas, itulah kakek Natal (Sinterklaas). Pada tahun 1960-an
produser film kartun Thomas Nash melukis seorang kakek Natal (Sinterklaas) yang
ramah-tamah dan gemuk sebagai ilustrasi.
Seiring dengan berlalunya waktu, figur Sinterklaas menyebar
ke seluruh pelosok dunia. Sejumlah besar negara juga menyimpan legenda yang
berhubungan dengannya. Sinterklaas dari Perancis bernama Father Christmas atau
Pere Noel, Sinterklass dari Swiss bernama Christkindl atau Christ Child, dan
Sinterklaas dari Inggris namanya sama dengan Perancis yaitu Father Christmas,
figurnya lebih khidmat dibandingkan dengan Sinterklaas lainnya, sedikit lebih
kurus. Dan Sinterklaas dari Amerika Utara adalah mengendarai rusa salju yang
menarik kereta luncur membagi-bagikan hadiah.
Kebiasaan di Negeri Belanda
Dua minggu terakhir bulan November, anak-anak Belanda mulai
resah. Mereka tak sabar menunggu kedatangan seorang tokoh istimewa.
Sinterklaas. Orang ini juga dikenal sebagai Sint Nicholaas. Dia merupakan santo
pelindung anak-anak dan para pelaut
Pesta Sinterklas diadakan untuk merayakan hari jadinya
sebagai santo itu. Konon tokoh Sinterklas itu pula yang mengilhami tokoh Santa
Claus di Amerika Serikat dan Father Christmas di Inggris.
Menurut cerita, Sinterklas adalah lelaki tua berperut gendut
dengan janggut dan kumis lebat berwarna putih karena umurnya sudah tua sekali.
Dia mengenakan jubah merah dan memiliki buku yang berisi nama-nama semua anak
di seluruh dunia. Di dalam buku itu juga tercatat semua kenakalan dan kebaikan
yang dilakukan anak-anak itu sepanjang tahun. Orang tua yang mencintai
anak-anak itu tinggal di istana di Spanyol (sedang Santa Claus tinggal di Kutub
Utara dan entahlah, Father Christmas tinggal di mana!).
Sinterklas datang ke Belanda naik kapal api ditemani oleh
serombongan pembantunya yang bermuka hitam dan berpakaian cerah menyolok. Semua
pembantu itu mempunyai nama yang sama: Zwarte Piet atau Si Piet Hitam. Konon di
abad pertengahan Piet Hitam merupakan nama lain untuk setan. Menurut cerita,
setelah Sinterklas dapat menaklukkan kejahatan dengan segala perbuatannya yang
baik, setan dalam wujud sebagai Piet Hitam lalu tunduk pada Sinterklas dan
menjadi pembantunya.
Walaupun sosok Piet Hitam itu bermula dari gagasan mengenai
setan, dalam perkembangan selanjutnya sosok itu mendapat konotasi rasial karena
ada yang menduga bahwa Piet itu menggambarkan budak yang didatangkan orang Belanda
dari Afrika. Namun ada juga kepercayaan bahwa Sinterklas membeli Piet dan
membebaskannya dari belenggu perbudakan. Rasa berterima kasih membuat Piet
memilih tetap tinggal bersama Sinterklas untuk membantu tugasnya membagikan
hadiah kepada anak-anak yang manis.
Anak-anak Belanda masa kini mendengar bahwa wajah Piet
menjadi hitam oleh abu dari cerobong asap, karena sesuai cerita, Piet
mengantarkan hadiah-hadiah dari Sinterklas melalui perapian di setiap rumah.
Hari Sinterklaas selalu dirayakan setiap tanggal 5 Desember. Di Muda Mudi Katedral Makassar, Hari Sinterklaas juga dirayakan setiap tahun. biasanya dirayakan pada Sabtu yang bertepatan dengan tanggal 5 Desember atau yang berdekatan dengan tanggal 5 Desember.
Dan Tahun ini MMK Mengadakan Hari Sinterklaas di Aula Pastoran Katedral Makassar. Pada tanggal 3 Desember 2011. pukul 14.30 WITA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar