Translate

Selasa, 30 April 2013

Bagaimana Sebaiknya Kamu Memulai Hubungan dengan Orang yang Kamu Cintai?

Katakan kamu sedang menjalani pendidikan di SMA, dan kamu bertemu dengan seseorang yang kamu yakin kamu dapat mencintai dia selamanya sampai ke jenjang pernikahan, tetapi pernikahan masih lama, kita asumsikan satu dekade dari sekarang. Dalam jangka waktu sepuluh tahun kedepan, hubungan apa yang ingin kamu jalin kedepannya? Hubungan cinta monyet yang semu atau sebuah persahabatan yang kokoh? Persahabatan sangat mudah dijaga dan dirawat terlebih juga dapat menjadi fondasi atas sebuah cinta yang akan muncul sewaktu-waktu. Terlepas dari hal itu, apa tujuan membuat komitmen dengan seseorang yang nantinya kamu juga dapat memprediksikan bahwa hubungan ini juga akan dapat putus sewaktu-waktu dalam jangka waktu dua tahun masa kuliah?

Yang banyak orang tidak sadari adalah, kamu tidak perlu berpacaran di masa SMA untuk mengenal lawan jenis yang kamu sukai. Jangan khawatir kalau kamu belum mendapat pasangan, tetapi tidak perlu terburu-buru menjalin hubungan anggap saja ini adalah waktu dimana kamu terbebas dari gangguan dan memiliki waktu lebih untuk mencari tahu apa yang Tuhan inginkan terhadap kehidupanmu.

Ada hikmah dari upayamu untuk tidak menjalin hubungan lebih awal. Ada studi kasus terhadap 800 murid SMA, dianalisis berdasar umur mereka dan perilaku seksual mereka. Ini adalah hasil penelitian tersebut:

Dari beberapa remaja yang mulai berpacaran dari SMP, hanya 29 persen anak laki laki dan 10 persen anak perempuan yang masih perawan. Tetapi bagi mereka yang menunggu beberapa tahun kedepan ada peningkatan, 84 persen anak laki laki dan 82 persen anak perempuan masih perawan. Bukan berarti kalau kamu memulai hubungan lebih awal maka kamu sudah dipastikan akan menjadi aktif secara seksual semasa SMA. Saya memulai berpacaran di kelas lima SD dan saya berfikir bahwa hal ini sia sia toh saya masih dapat menjaga keperawanan hingga jenjang pernikahan.

Menunda berpacaran tidak hanya menjaga keperawanan tetapi juga sekaligus memberi waktu untuk menumbuhkan fondasi dan persiapan untuk hubungan di masa depan. Untuk contoh banyak orang meluangkan waktu mereka semasa SMA untuk mencari pasangan, gengsi rasanya karena sepertinya semuanya memiliki pasangan. Ada juga yang selalu ingin berganti pasangan. Beberapa meluangkan waktu 3-4 tahun mencari pasangan, hubungan percintaan telah menghabiskan waktu mereka sedangkan masa SMA berakhir dan tujuan hidup mereka masih belum berhasil mereka temukan.

Masa SMA tidak terdesain secara sosial untuk menjalin hubungan intens, mencari pasangan hidup yang dimana kamu tidak bisa hidup tanpanya. Ini adalah masa dimana kamu mencari tahu siapa kamu sebenarnya, mempersiapkan fondasi kehidupan.

Semua orang ingin mencintai dan dicintai, tetapi ada masa untuk segalanya. Banyak orang memasuki hubungan dimana mereka merasa terkekang oleh hubungan tersebut, tidak ada orang yang ingin merasakan kondisi seperti ini.

Dengarkanlah Tuhan dengan segala yang dia mau. Ada seorang wanita yang berkata, “undanglah Tuhan untuk menuliskan bab per bab setiap kisah cinta kita, tidak hanya sekedar doa yang terputus, tidak sekedar upaya untuk mencari inspirasi dengan membolak-balik kitab suci. Tetapi mencari Tuhan setiap harinya, mengutamakan Tuhan atas apapun, mencari dan mendengarkan HatiNya.” Tuhan adalah pembimbing terbaik dalam hidupmu, jangan pernah kamu melupakan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar